BAB IV
INSTALASI
DAN KONFIGURASI
VSAT
MODEM HX-50
4.1
Survey Lokasi
Survey adalah
kegiatan awal yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan instalasi dilokasi
pelanggan dengan melakukan pengumpulan data-data yang diperlukan untuk
kebutuhan instalasi. Adapun perangkat-perangkat yang digunakan untuk melakukan
survey:
a. Kompas
b. Kamera
digital
c. Meteran
d. Multimeter
Kegiatan-kegiatan survey meliputi:
4.1.1
Survey Indoor Unit (Penempatan Modem)
Sebelum
melakukan kegiatan survey hal pertama yang dilakukan adalah mengurus perijinan
kerja kepada pemilik / pengelola gedung (pelanggan) untuk melakukan proses
survey.
Memeriksa
kelengkapan sarana penunjang di lokasi untuk penempatan modem seperti, UPS
(Uninteruptable Power Supply), rak perangkat, dll. Pastikan juga ruangan untuk
penempatan modem berpendingin (ber-AC) dengan suhu <25°C, jika ruangan tidak
ber-AC maka minta pada pengelola gedung untuk menyediakan diruangan tersebut,
karena itu ketentuan yang harus dipenuhi pelanggan.
Check tegangan pada panel listrik atau
pada tegangan output UPS dengan multimeter:
Vphasa - Vnetral : 220 Volt AC (toleransi ± 10 %)
Vphasa - Vground : 220 Volt AC (toleransi ± 10 %)
Vnetral - Vground : <2 Volt AC
Jika Vnetral – Vground panel
listrik melebihi 2 VAC berarti grounding dilokasi/gedung tersebut jelek dan
tidak layak untuk dipasang perangkat, maka minta kepada pelanggan untuk
memperbaiki grounding dilokasi tersebut atau menyediakan UPS.
Hasil dari survey lokasi Indoor
Unit:
a. Lokasi
penempatan modem telah disepakati oleh pemilik / pengelola lahan (pelanggan)
serat akses kelokasi dan koordinasi perijinan untuk proses instalasi mudah.
b. Ceklist
kelengkapan sarana penunjang, seperti UPS, rak perangkat, pendingin ruangan,
dll.
c. Data
teknis yang lengkap dari nilai kelistrikan dan grounding.
d. Dokumentasi
gambar yang lengkap dari sarana penunjang, nilai kelistrikan dan grounding.
4.1.2
Survey Outdoor Unit (Penempatan Antena)
Usahakan lokasi antena berada di top roof lantai
paling atas gedung. Cari arah berlawanan kiblat atau timur namun geser sedikit
20° ke arak kiri untuk menentukan letak satelit (JC-SAT). Arah antena harus
clear tidak ada halangan terhadap satelit, hindari halangan seperti tembok,
atap bangunan dan pohon. Halangan tersebut akan sangat mempengaruhi kualitas
RSL (Receive Signal Level).
Usahakan
penempatan mounting antena ditempatkan dipermukaan yang rata dan solid misalnya
dak beton / landasan dengan luas 2,5m2 supaya bisa digunakan
mounting standar. Tapi bila tidak terdapat dak beton digedung tersebut maka
bisa menggunakan special mounting yang kita desain sendiri untuk memudahkan
proses instalasi sesuai dengan kebutuhan dan keadaan lokasi. Kemudian tentukan posisi
latitude (lintang selatan) dan longitude (bujur timur) lokasi antena.
Gambar 4.1 Posisi Rencana Penempatan
Antena
Hasil dari survey lokasi Outdoor
Unit:
-
Lokasi pempatan antena
telah disepakati oleh pemilik / pengelola gedung serta akses ke lokasi dan
koordinasi perijinan untuk proses instalasi mudah.
-
Data teknis posisi
latitude dan longitude lokasi.
-
Menentukan jenis dan
ukuran mounting yang akan digunakan pada proses instalasi.
-
Dokumentasi gambar yang
lengkap dari lokasi rencana penempatan antena dan posisi latitude dan longitude
lokasi.
4.1.3
Survey
Route Kabel
-
Tentukan panjang kabel
dan rutenya (yang terpendek dan mudah) dari lokasi penempatan antena (outdoor
unit) ke lokasi modem disimpan (indoor unit). Koordinasikan jalur kabel yang
telah ditentukan dengan pemilik / pengelola gedung untuk meminta ijin mengenai
rute kabel.
-
Menentukan jenis kabel
yang sesuai dengan perangkat yang digunakan. Untuk VSAT digunakan kabel coaxial
RG-6 dan kabel grounding.
4.2
Instalasi
Antena VSAT
4.2.1
Instalasi Mounting dan Caniester
Sebelum melakukan kegiatan
instalasi siapkan telebih dahulu peralatan yang akan digunakan untuk proses
instalasi, peralatan yang digunakan diantaranya:
|
Peralatan Pendukung
Instalasi
|
|||
|
No
|
Nama Alat
|
Fungsi
|
Jumlah
|
|
1
|
Tools kit
|
Digunakan untuk merangkai
dan mengencangkan baud-baud pada antena
|
1 set
|
|
2
|
Kabel Extended / connection
kit
|
Untuk mempermudah
mendapat sumber listrik
|
1 buah
|
|
3
|
Inclinometer
|
Mengukur kemiringan
sudut
|
1 buah
|
|
4
|
Waterpas
|
Mengukur kerataan
permukaan
|
1 buah
|
|
5
|
Kompas
|
Mengetahui arah mata
angin
|
1 buah
|
|
6
|
Flekxibel/pipa
|
Untuk melindungi
kabel IFL panjang jalur outdoor
|
Sesuaikan dengan
panjang kabel
|
|
7
|
Laptop
|
Untuk mengkonfigurasi
dan mengecek sinyal bila disambungkan dengan modem
|
1 buah
|
Tabel 4.1 Peralatan Instalasi
|
Daftar antena (1 set)
|
||
|
No
|
Nama Komponen
|
Jumlah
|
|
1
|
Reflektor antena 1.8
meter
|
1 buah
|
|
2
|
Mounting
|
1 set
|
|
3
|
Penyangga reflektor
|
2 buah
|
|
4
|
Feed horn
|
1 buah
|
|
5
|
Feed horn support
|
1 buah
|
|
6
|
Feed horn bracket
|
1 buah
|
|
7
|
Feed clamp
|
1 buah
|
|
8
|
LNB
|
1 buah
|
|
9
|
Modem
|
1 set
|
|
10
|
Kabel ground
|
1 rol
|
|
11
|
Kabel IFL
|
1 rol
|
|
12
|
Konektor F
|
4 buah
|
Tabel 4.2 Daftar Komponen Antena (1 set)
|
Daftar Baud Dan Mur
Antena
|
|||
|
No
|
Nama Komponen
|
Jumlah
|
|
|
1
|
Baud ½ inci x 1.50 inci
|
|
4 Buah
|
|
2
|
Mur ½ inci
|
|
4 BUah
|
|
3
|
Ring pengunci ½ inci
|
|
4 Buah
|
|
4
|
Ring
|
|
4 buah
|
|
5
|
Baud 3/8 inci x 4.5 inci
|
|
4 Buah
|
|
6
|
Baud 3/8 inci x 5.0 inci
|
|
4 Buah
|
|
7
|
Mur 3/8 inci
|
|
8 Buah
|
|
8
|
Ring pengunci 3/8 inci
|
|
8 Buah
|
|
9
|
Ring 3/8 inci
|
|
16 Buah
|
|
10
|
Baud 5/16 inci x 3.75 inci
|
|
3 Buah
|
|
11
|
Ring flat 5/16 inci
|
|
6 Buah
|
|
12
|
Ring pengunci 5/16 inci
|
|
3 Buah
|
|
13
|
Mur 5/16 inci
|
|
3 Buah
|
|
14
|
Baud ¼ inci x 0.75 inci
|
|
5 Buah
|
|
15
|
Ring pengunci ¼ inci
|
|
5 Buah
|
|
16
|
Mur ¼ inci
|
|
5 Buah
|
Tabel 4.3 Daftar Baud dan Mur antena
Pada kegiatan
instalasi langkah pertama yang kita lakukan adalah memeriksa kerataan landasan
lokasi penempatan antena yang akan dipasang antena menggunakan waterpas. Pasang
mounting dilandasan yang telah ditentukan, kencangkan semua mur dan baud serta
jangan lupa memakai ballast atau dicor sebagai pemberat pada frame mounting.
Gambar 4.2 Instalasi Pedestal Diberi Pemberat
(dicor / memakai ballast)
Tempatkan
waterpass diatas mounting atau caniester untuk memeriksa kemiringan mounting,
usahakan pemasangan mounting serata mungkin dengan cara mengencangkan semua
baud must pipe satu tersatu secara bergantian. Dan untuk baud caniester
pemasangan jangan terlalu kencang guna memudahkan menggerakan azimuth pada saat
pointing.
Gambar 4.3 Instalasi
mounting dan caniester
Gambar 4.4 Mengukur
kerataan mounting dan caniester
4.2.2
Instalasi LNB, Feedhorn dan RFT
Setelah selesai
melakukan instalasi antena pasang feedhorn dan LNB seperti gambar:
Gambar 4.5 Instalasi
Feedhorn dan LNB
Kemudian instalasi RFT dengan cara
seperti digambar:
Gambar 4.6 Instalsi RFT
monting
Gambar 4.7 Instalasi
RFT unit
4.2.3
Instalasi
Reflektor
Langkah-langkah menginstalasi
antena reflektor:
Langkah
1: pasang reflektor support dengan baud (1), ring (4), ring pengunci (3), dan
mur (2) lalu kencangkan semua mur dan baud sepetri pada gambar:
Gambar 4.8 Instalasi
Reflektor Support
Langkah 2: Masukan baud 5 inci pada
lubang baud di reflektor untuk mempermudah penguncian posisi seperti pada
gambar:
Gambar 4.9 Reflektor
Langkah 3: pasang reflektor pada
reflektor support dan kunci dengan baud (5,6), ring (9), ring pengunci (8) dan
mur (7) seperti pada gambar:
Gambar 4.10 Instalasi Reflektor dengan Reflektor
support
Langkah 4: Pasang feed support kanan dan kiri pada
reflektor seperti pada gambar:
Gambar 4.11 Instalasi feed support kanan dan kiri
Langkah 5: gunakan baud (9), ring
(10), ring pengunci (11), dan mur (12) untuk mengunci bagian reflektor dengan
feed support, seperti gambar:
Gambar 4.12 Instalasi feed support kanan-kiri pada
reflektor tampak samping
Langkah 6: pastikan feed support
kanan dan kiri tidak tertukar, perhatikan gambar:
Gambar 4.13 Fedd
support kanan-kiri tampak depan
Langkah 7: Pasang feed support
utama pada reflektor dan feed support kanan-kiri, perhatikan gambar:
Gambar 4.14 Instalasi feed support utama
Langkah 8: Gunakan baud (9), mur
(10), ring (11), ring pengunci (12) sebagai pengunci dengan reflektor,
perhatikan gambar:
Gambar 4.15 Instalasi
feed support utama pada reflektor tampak samping
Langkah 9: pasang feed bracket pada
feed support dan gunakan baud (11), mur (10), dan ring pengunci (12) sebagai
pengunci, lihat gambar:
Gambar 4.16 Instalasi
Feed Bracket
Langkah 10: letakan feed horn yang
sudah dirakit sebelumnya pada feed bracket yang telah terpasang dengan feed
support. Pasang feed clamp pada feed bracket dengan menggunakan baud (11), ring
pengunci (12), dan mur (13), perhatikan gambar:
Gambar 4.17 Instalasi
feed clamp
Setelah instalasi reflektor
selesai selanjutnya pasang reflektor ke caniester seperti pada gambar di bawah
ini:
Gambar 4.18 Instalasi Reflektor ke Caniester
Gambar 4.19 Hasil Instalasi
4.2.4
Instalasi Kabel dan Grounding
Setelah kegiatan instalasi antena dan caniester selesai
maka kegiatan selanjutnya adalah penarikan kabel dari tempat antena (outdoor)
ke ruangan tempat penyimpanan modem (indoor) sesuai dengan jalur yang telah
ditentukan pada saat survey. Dan pada jalur outdoor kabel sebisa mungkin harus
dimasukan ke pipa flexibel untuk mencegah kabel terkena air hujan, terinjak,
dll.
Kemudian pasang F konektor pada kedua sisi kabel, cara pemasangan F
konektor:
a.
Potong kedua ujung kabel coax seperti pada gambar dibawah
ini:
Gambar 4.20 Kabel Coaxial
b.
Kemudian sambungkan F konektor ke kabel coax
Gambar 4.21 penyambungan kabel dengan F konektor
c.
Putar dan masukan kabel ke dalam F konektor
Gambar 4.22 Putar dan masukan kabel
d.
Setelah pembuatan konektor selesai jangan lupa tambahkan
sealtape/3M untuk mencegah kemasukan air hujan atau tertarik oleh suatu hal.
Gambar 4.23 konektor diberi sealtape/3M
Setelah F konektor terpasang cek koneksi kedua kabel
dengan menggunakan multimeter dengan cara mengukur pada saat kabel dishortkan.
Hubungkan kedua kabel tersebut antara ODU dan IDU dan pasang scoon pada kabel
ground, pastikan IDU tersambung dengan sumber ground dipanel listrik / UPS dan
pastikan semua perangkat yang akan disambungkan dengan modem HX 50 mempunyai
sumber ground yang sama.
Gambar 4.24 Koneksi
Fisik Pengkabelan
4.3
Pointing / Tracking Signal
Setelah semua proses instalasi selesai, kita beralih ke
langkah pointing atau tracking signal, yaitu proses mencari nilai sinyal
terbaik (signal quality factor) yang dipancarkan oleh satelite.
Secara default LAN-1 di HX-50 mempunyai IP address
192.168.0.1 dan alamat port 1953. Untuk koneksi ke port tersebut laptop atau PC
kita bisa diset dengan konfigurasi DHCP.
Metode untuk setup konfigurasi modem hughes HX-50:
a.
IPconfig
Gambar 4.25 IP Config ke Modem
b.
Ping 192.168.0.1
Gambar 4.26 Ping 192.168.0.1
c.
Telnet 192.168.0.1 1953
Gambar 4.27 Telnet 192.168.0.1 1953
d.
View Main Menu Modem HX-50
Gambar 4.28 Main Menu
Dengan metode telnet akan keluar main menu seperti digambar 4.28,
selanjutnya kita bisa tekan (enter) untuk masuk ke main menu.
e.
Lalu tekan (c) untuk masuk ke Satellite Interface
Statistic Menu
Gambar 4.29 Satellite Interface Menu
f.
Lalu tekan c untuk melihat serial CAC Modem
Gambar 4.30 Display Satelite Interface Serial Number
Informasikan serial number tersebut pada NOC / Helpdesk dan kemudian
mintalah VSAT Management IP Address Remote yang kita akan pasang.
g.
Setting modem
Gambar 4.31 Setting Modem
Pilih Main menu, ketik (a) Configure Boot Parameters, contoh:
Main menu (<?/CR>for
options): a
Type \ followed by <CR> at any time to return to the main menu
Type – followed by <CR> to go back one parameter
VSAT Return Path (1=receive only, 2=inroute, 3=LAN1, 4=LAN2) <2>: 2
Satellite Longitude degrees <99>: 132
Satellite Hemisphere (0=East, 1=West) <1>: 0
VSAT Longitude degrees <77>: 106
(lihat koordinat kota)
VSAT Longitude minutes <18>: 48
(lihat koordinat kota)
VSAT Longitude Hemisphere (0=East, 1=West)<1>: 0
VSAT Latitude degrees <39>: 6
(lihat koordinat kota)
VSAT Latitude minutes <8>: 15
(lihat koordinat kota)
VSAT Latitude Hemisphere (2=North, 3=South)<2>: 3
Satellite Chanel Frequency <13300x100Khz>: 13900
Receive Symbol Rate <22000000>: 3000000
Frequency Band/Modulation (? For Option) <1>: 4
Rx Polarization (0=vertical, 1=horizontal)<1>: 0
Tx Polarization (0=horizontal, 1=vertical)<0>: 0
LNB 22KHz Swicth (0=off, 1=on)<0>: 0
DVB Mode (1=DVB-S, 2=DVB-S2-CCM, 3=DVB-S2-ACM)<1>: 3
DVB Program Num for user data <0>: 20500
DVB Program Num for DNCC data<0>: 40000
LAN1 IP Addess <192.168.0.1>: ... (enter)
LAN1 Subnet Mask <255.255.255.252>: .... (enter)
LAN2 IP Address <0.0.0.0>: ... (enter)
LAN2 Subnet Mask <255.255.255.0>: ... (enter)
Number of Static Router in Routing Table <0>: ... (enter)
IP Gateway IP Address <100.100.100.100>: 192.168.12.100
SDL Control Chanel Multicast IP Address <224.0.1.4>: 224.0.1.6
VSAT Management IP Address <10.0.0.0>: ... (tanya helpdesk)
Default Gateway (meaningful for LAN return path only)<10.0.0.10>:
...(enter)
Main menu (<?/CR>for options): pw
(artinya di save)
Writing the Configuration file may reboot this VSAT
Write Configuration – are you sure? (y/n): y
Main menu (<?/CR>for options):
(MODEM AKAN REBOOT / RESET).
h.
Melihat Konfigurasi yang telah di isi:
Main menu, ketik (b)
Gambar 4.32 Hasil Konfigurasi
i.
Ponting Antena
Main menu, ketik (c) Display Satellite Interface Statistics, lalu ketik
(d) Display Signal Quality Factor atau kita juga bisa di main menu ketik (i) Display
Routing Statistics, lalu enter 2 kali dan ketik (a) Antena Pointing – Receive.
Gambar 4.33 Melihat SQF dengan Pilihan Menu (c) dan (d)
Gambar 4.34 Melihat SQF dan info azimuth, elevasi, dan
polarisasi dengan pilihan menu (i) dan (a)
Nilai SQF awal sebelum kita ponting adalah 15, itu nilai
paling rendah bila kita ingin mengecek apa konfigurasi kita benar atau salah,
bila kita menutup feedhorn dengan tangan, apabila nilai SQF naik atau berubah
maka konfigurasi kita benar, namun apa bila feedhorn ditutup dengan tangan SQF
tidak berubah maka konfigurasi ada yang salah. Nilai SQF minimal untuk satelite
JC-SAT adalah 85.
Berikut langkah-langkah melakukan ponting:
Langkah 1: Lakukan ponting antena / arahkan antena ke satellite JC-SAT
sampai nilai SQF maksimal, dengan merubah Azimut untuk merubah posisi antena ke
kiri atau ke kanan.
Gambar 4.35 Pengaturan Azimut
Langkah 2: Atur Elevasi dengan merubah tuas pengaturnya sehingga posisi
reflektor dapat bergerak ke atas atau ke bawah, sampai SQF dapat semaksimal
mungkin.
Gambar 5.36 Pengaturan Elevasi
Langkah 3: Lakukan pengaturan Polarisasi dengan cara melonggarkan kembali
baud-baud pada feed clamp lalu putar posisis feedhorn ke kiri atau ke kanan
sesuaia polarisasi yang telah di tentukan, JC-SAT biasanya penempatannya ada di
quadran 3 pada polarisasi vertikal dengan penempatan LNB di sebelah kanan,
namun biasanya JC-SAT penempatan LNBnya tepat di 250° sampai 270°.
Gambar 5.37
Pengaturan Polarisasi
Gambar 4.38 Polarisasi
4.4
Cross Pole (X-Poll)
Cross pole berfungsi menekan level sinyal transmit agar
sinyal yang dipancarkan tepat ke transponder yang dituju dan tidak mengganggu
ke transponder lain bahkan satelit lain.
Langkah-langkah Cross pole:
a.
Setelah kita dapat ponting dan hasilnya maksimal, untuk
melakukan Cross pole hubungi NOC / Helpdesk, untuk disambungkan langsung dengan
operator yang berada di jepang karena kita menggunakan antena JC-SAT jadi kita
berkomunikasi langsung dengan operator dijepang.
b.
Lakukan pergerakan polarisasi sesuai dengan intruksi yang
diperintahkan. Untuk antena yang memancarkan sinyal ke JC-SAT kita hanya
memutar polarisasi tidak harus merubah elevasi dan azimut, berbeda kalau kita
melakukan x-poll dengan satelit telkom2 selain kita memutar polarisasi
(feedhorn) kita pun diperintahkan untuk mengatur elevasi dan azimut secara
bergantian sesuai perintah dari operator yang berada di cibinong bila kita
menggunakan satelit telkom2.
c.
Apabila kita telah menyelesaikan x-poll dengan operator
yang di jepang, kita akan diperintahkan untuk mengunci semua baud dan mur yang
berada diantena agar antena tidak berubah, agar carrier yang diterima di jepang
tidak berubah-rubah, setelah itu kita akan diberi tahu berapa nilai dari x-poll
kita, nilai x-poll tidak boleh kecil dari 30 dB, apabila kurang dari itu kita
harus repointing ulang (pointing ulang kembali).
d.
Setelah kita selesai x-poll, kita normalkan kembali
modemnya.
4.5
Commissioning
Setelah modem dinormalkan kembali indikator lampu pada
modem belum up semua atau nyala semua pasti lampu system masih mati itu berarti
modem belum didownload, untuk melakukan download (commissioning), sebelum
melakukan download jangan lupa masukan Management VSAT IP yang kita terima dari
helpdesk atau NOC, lalu masuk ke telnet di main menu kita ketik (f) maka akan
keluar tampilan sebagai berikut:
Gambar 4.39 Proses Commissioning
Apabila telah tampil pada display “All files downloaded.
No pending changes”, maka modem telah selasai di download dan modem akan
me-reboot sendiri dan selelah itu modem akam up dengan sendirinya dan
lampu-lampu indikator pada modem akan nyala semua, berarti modem sudah bisa
online. keadaan lampu indikator modem apabila sudah selesai download
(commissioning) dan modem sudah bisa online.
Gambar 4.40 Modem sudah Up
Lalu konfirmasikan dengan helpdesk atau NOC bila pekerjaan kita telah
selesai.