Kamis, 31 Oktober 2013

INSTALASI DAN KONFIGURASI VSAT MODEM HX-50

BAB IV
INSTALASI DAN KONFIGURASI
VSAT MODEM HX-50


4.1 Survey Lokasi
Survey adalah kegiatan awal yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan instalasi dilokasi pelanggan dengan melakukan pengumpulan data-data yang diperlukan untuk kebutuhan instalasi. Adapun perangkat-perangkat yang digunakan untuk melakukan survey:
a.    Kompas
b.   Kamera digital
c.    Meteran
d.   Multimeter
Kegiatan-kegiatan survey meliputi:

4.1.1 Survey Indoor Unit (Penempatan Modem)
Sebelum melakukan kegiatan survey hal pertama yang dilakukan adalah mengurus perijinan kerja kepada pemilik / pengelola gedung (pelanggan) untuk melakukan proses survey.
Memeriksa kelengkapan sarana penunjang di lokasi untuk penempatan modem seperti, UPS (Uninteruptable Power Supply), rak perangkat, dll. Pastikan juga ruangan untuk penempatan modem berpendingin (ber-AC) dengan suhu <25°C, jika ruangan tidak ber-AC maka minta pada pengelola gedung untuk menyediakan diruangan tersebut, karena itu ketentuan yang harus dipenuhi pelanggan.
Check tegangan pada panel listrik atau pada tegangan output UPS dengan multimeter:
Vphasa - Vnetral         : 220 Volt AC (toleransi ± 10 %)
Vphasa - Vground      : 220 Volt AC (toleransi ± 10 %)
Vnetral - Vground      : <2 Volt AC
Jika Vnetral – Vground panel listrik melebihi 2 VAC berarti grounding dilokasi/gedung tersebut jelek dan tidak layak untuk dipasang perangkat, maka minta kepada pelanggan untuk memperbaiki grounding dilokasi tersebut atau menyediakan UPS.
Hasil dari survey lokasi Indoor Unit:
a.    Lokasi penempatan modem telah disepakati oleh pemilik / pengelola lahan (pelanggan) serat akses kelokasi dan koordinasi perijinan untuk proses instalasi mudah.
b.    Ceklist kelengkapan sarana penunjang, seperti UPS, rak perangkat, pendingin ruangan, dll.
c.    Data teknis yang lengkap dari nilai kelistrikan dan grounding.
d.   Dokumentasi gambar yang lengkap dari sarana penunjang, nilai kelistrikan dan grounding.

4.1.2 Survey Outdoor Unit (Penempatan Antena)
 Usahakan lokasi antena berada di top roof lantai paling atas gedung. Cari arah berlawanan kiblat atau timur namun geser sedikit 20° ke arak kiri untuk menentukan letak satelit (JC-SAT). Arah antena harus clear tidak ada halangan terhadap satelit, hindari halangan seperti tembok, atap bangunan dan pohon. Halangan tersebut akan sangat mempengaruhi kualitas RSL (Receive Signal Level).
Usahakan penempatan mounting antena ditempatkan dipermukaan yang rata dan solid misalnya dak beton / landasan dengan luas 2,5m2 supaya bisa digunakan mounting standar. Tapi bila tidak terdapat dak beton digedung tersebut maka bisa menggunakan special mounting yang kita desain sendiri untuk memudahkan proses instalasi sesuai dengan kebutuhan dan keadaan lokasi. Kemudian tentukan posisi latitude (lintang selatan) dan longitude (bujur timur) lokasi antena.

Gambar 4.1 Posisi Rencana Penempatan Antena


Hasil dari survey lokasi Outdoor Unit:
-       Lokasi pempatan antena telah disepakati oleh pemilik / pengelola gedung serta akses ke lokasi dan koordinasi perijinan untuk proses instalasi mudah.
-       Data teknis posisi latitude dan longitude lokasi.
-       Menentukan jenis dan ukuran mounting yang akan digunakan pada proses instalasi.
-       Dokumentasi gambar yang lengkap dari lokasi rencana penempatan antena dan posisi latitude dan longitude lokasi.

4.1.3   Survey Route Kabel
-       Tentukan panjang kabel dan rutenya (yang terpendek dan mudah) dari lokasi penempatan antena (outdoor unit) ke lokasi modem disimpan (indoor unit). Koordinasikan jalur kabel yang telah ditentukan dengan pemilik / pengelola gedung untuk meminta ijin mengenai rute kabel.
-       Menentukan jenis kabel yang sesuai dengan perangkat yang digunakan. Untuk VSAT digunakan kabel coaxial RG-6 dan kabel grounding.





4.2    Instalasi Antena VSAT

4.2.1 Instalasi Mounting dan Caniester

Sebelum melakukan kegiatan instalasi siapkan telebih dahulu peralatan yang akan digunakan untuk proses instalasi, peralatan yang digunakan diantaranya:

Peralatan Pendukung Instalasi
No
Nama Alat
Fungsi
Jumlah
1
Tools kit
Digunakan untuk merangkai dan mengencangkan baud-baud pada antena
1 set
2
Kabel Extended / connection kit
Untuk mempermudah mendapat sumber listrik
1 buah
3
Inclinometer
Mengukur kemiringan sudut
1 buah
4
Waterpas
Mengukur kerataan permukaan
1 buah
5
Kompas
Mengetahui arah mata angin
1 buah
6
Flekxibel/pipa
Untuk melindungi kabel IFL panjang jalur outdoor
Sesuaikan dengan panjang kabel
7
Laptop
Untuk mengkonfigurasi dan mengecek sinyal bila disambungkan dengan modem
1 buah
Tabel 4.1 Peralatan Instalasi


Daftar antena (1 set)
No
Nama Komponen
Jumlah
1
Reflektor antena 1.8 meter
1 buah
2
Mounting
1 set
3
Penyangga reflektor
2 buah
4
Feed horn
1 buah
5
Feed horn support
1 buah
6
Feed horn bracket
1 buah
7
Feed clamp
1 buah
8
LNB
1 buah
9
Modem
1 set
10
Kabel ground
1 rol
11
Kabel IFL
1 rol
12
Konektor F
4 buah
Tabel  4.2 Daftar Komponen Antena (1 set)

Daftar Baud Dan Mur Antena
No
Nama Komponen
Jumlah
1
Baud ½ inci x 1.50 inci
4 Buah
2
Mur ½ inci
4 BUah
3
Ring pengunci ½ inci
4 Buah
4
Ring
4 buah
5
Baud 3/8 inci x 4.5 inci
4 Buah
6
Baud 3/8 inci x 5.0 inci
4 Buah
7
Mur 3/8 inci
8 Buah
8
Ring pengunci 3/8 inci
8 Buah
9
Ring 3/8 inci
16 Buah
10
Baud 5/16 inci x 3.75 inci
3 Buah
11
Ring flat 5/16 inci
6 Buah
12
Ring pengunci 5/16 inci
3 Buah
13
Mur 5/16 inci
3 Buah
14
Baud ¼ inci x 0.75 inci
5 Buah
15
Ring pengunci ¼ inci
5 Buah
16
Mur ¼ inci
5 Buah
Tabel 4.3 Daftar Baud dan Mur antena

Pada kegiatan instalasi langkah pertama yang kita lakukan adalah memeriksa kerataan landasan lokasi penempatan antena yang akan dipasang antena menggunakan waterpas. Pasang mounting dilandasan yang telah ditentukan, kencangkan semua mur dan baud serta jangan lupa memakai ballast atau dicor sebagai pemberat pada frame mounting.


Gambar 4.2 Instalasi Pedestal Diberi Pemberat (dicor / memakai ballast)

Tempatkan waterpass diatas mounting atau caniester untuk memeriksa kemiringan mounting, usahakan pemasangan mounting serata mungkin dengan cara mengencangkan semua baud must pipe satu tersatu secara bergantian. Dan untuk baud caniester pemasangan jangan terlalu kencang guna memudahkan menggerakan azimuth pada saat pointing.
Gambar 4.3 Instalasi mounting dan caniester

Gambar 4.4 Mengukur kerataan mounting dan caniester

4.2.2 Instalasi LNB, Feedhorn dan RFT
Setelah selesai melakukan instalasi antena pasang feedhorn dan LNB seperti gambar:
Gambar 4.5 Instalasi Feedhorn dan LNB

Kemudian instalasi RFT dengan cara seperti digambar:
Gambar 4.6 Instalsi RFT monting
Gambar 4.7 Instalasi RFT unit

4.2.3   Instalasi Reflektor
Langkah-langkah menginstalasi antena reflektor:
Langkah 1: pasang reflektor support dengan baud (1), ring (4), ring pengunci (3), dan mur (2) lalu kencangkan semua mur dan baud sepetri pada gambar:

Gambar 4.8 Instalasi Reflektor Support



Langkah 2: Masukan baud 5 inci pada lubang baud di reflektor untuk mempermudah penguncian posisi seperti pada gambar:

Gambar 4.9 Reflektor

Langkah 3: pasang reflektor pada reflektor support dan kunci dengan baud (5,6), ring (9), ring pengunci (8) dan mur (7) seperti pada gambar:

Gambar  4.10 Instalasi Reflektor dengan Reflektor support

Langkah  4: Pasang feed support kanan dan kiri pada reflektor seperti pada gambar:
Gambar  4.11 Instalasi feed support kanan dan kiri

Langkah 5: gunakan baud (9), ring (10), ring pengunci (11), dan mur (12) untuk mengunci bagian reflektor dengan feed support, seperti gambar:

Gambar  4.12 Instalasi feed support kanan-kiri pada reflektor tampak samping

Langkah 6: pastikan feed support kanan dan kiri tidak tertukar, perhatikan gambar:
Gambar 4.13 Fedd support kanan-kiri tampak depan
Langkah 7: Pasang feed support utama pada reflektor dan feed support kanan-kiri, perhatikan gambar:
Gambar  4.14 Instalasi feed support utama

Langkah 8: Gunakan baud (9), mur (10), ring (11), ring pengunci (12) sebagai pengunci dengan reflektor, perhatikan gambar:

Gambar 4.15 Instalasi feed support utama pada reflektor tampak samping

Langkah 9: pasang feed bracket pada feed support dan gunakan baud (11), mur (10), dan ring pengunci (12) sebagai pengunci, lihat gambar:
Gambar 4.16 Instalasi Feed Bracket

Langkah 10: letakan feed horn yang sudah dirakit sebelumnya pada feed bracket yang telah terpasang dengan feed support. Pasang feed clamp pada feed bracket dengan menggunakan baud (11), ring pengunci (12), dan mur (13), perhatikan gambar:

Gambar 4.17 Instalasi feed clamp






Setelah instalasi reflektor selesai selanjutnya pasang reflektor ke caniester seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar  4.18 Instalasi Reflektor ke Caniester

Gambar 4.19 Hasil Instalasi

4.2.4   Instalasi Kabel dan Grounding
Setelah kegiatan instalasi antena dan caniester selesai maka kegiatan selanjutnya adalah penarikan kabel dari tempat antena (outdoor) ke ruangan tempat penyimpanan modem (indoor) sesuai dengan jalur yang telah ditentukan pada saat survey. Dan pada jalur outdoor kabel sebisa mungkin harus dimasukan ke pipa flexibel untuk mencegah kabel terkena air hujan, terinjak, dll.
Kemudian pasang F konektor pada kedua sisi kabel, cara pemasangan F konektor:
a.    Potong kedua ujung kabel coax seperti pada gambar dibawah ini:
Gambar 4.20 Kabel Coaxial

b.    Kemudian sambungkan F konektor ke kabel coax
Gambar 4.21 penyambungan kabel dengan F konektor

c.    Putar dan masukan kabel ke dalam F konektor
Gambar 4.22 Putar dan masukan kabel

d.   Setelah pembuatan konektor selesai jangan lupa tambahkan sealtape/3M untuk mencegah kemasukan air hujan atau tertarik oleh suatu hal.
Gambar 4.23 konektor diberi sealtape/3M

Setelah F konektor terpasang cek koneksi kedua kabel dengan menggunakan multimeter dengan cara mengukur pada saat kabel dishortkan. Hubungkan kedua kabel tersebut antara ODU dan IDU dan pasang scoon pada kabel ground, pastikan IDU tersambung dengan sumber ground dipanel listrik / UPS dan pastikan semua perangkat yang akan disambungkan dengan modem HX 50 mempunyai sumber ground yang sama.
Gambar  4.24 Koneksi Fisik Pengkabelan
4.3              Pointing / Tracking Signal
Setelah semua proses instalasi selesai, kita beralih ke langkah pointing atau tracking signal, yaitu proses mencari nilai sinyal terbaik (signal quality factor) yang dipancarkan oleh satelite.
Secara default LAN-1 di HX-50 mempunyai IP address 192.168.0.1 dan alamat port 1953. Untuk koneksi ke port tersebut laptop atau PC kita bisa diset dengan konfigurasi DHCP.
Metode untuk setup konfigurasi modem hughes HX-50:
a.    IPconfig
Gambar 4.25 IP Config ke Modem

b.    Ping 192.168.0.1
Gambar 4.26 Ping 192.168.0.1
c.    Telnet 192.168.0.1 1953
Gambar 4.27 Telnet 192.168.0.1 1953

d.   View Main Menu Modem HX-50
Gambar 4.28 Main Menu
Dengan metode telnet akan keluar main menu seperti digambar 4.28, selanjutnya kita bisa tekan (enter) untuk masuk ke main menu.

e.    Lalu tekan (c) untuk masuk ke Satellite Interface Statistic Menu
Gambar 4.29 Satellite Interface Menu

f.     Lalu tekan c untuk melihat serial CAC Modem
Gambar 4.30 Display Satelite Interface Serial Number

Informasikan serial number tersebut pada NOC / Helpdesk dan kemudian mintalah VSAT Management IP Address Remote yang kita akan pasang.








g.    Setting modem
Gambar 4.31 Setting Modem

Pilih Main menu, ketik (a) Configure Boot Parameters, contoh:

Main menu (<?/CR>for  options): a

Type \ followed by <CR> at any time to return to the main menu
Type – followed by <CR> to go back one parameter

VSAT Return Path (1=receive only, 2=inroute, 3=LAN1, 4=LAN2) <2>: 2
Satellite Longitude degrees <99>: 132
Satellite Hemisphere (0=East, 1=West) <1>: 0
VSAT Longitude degrees <77>: 106 (lihat koordinat kota)
VSAT Longitude minutes <18>: 48 (lihat koordinat kota)
VSAT Longitude Hemisphere (0=East, 1=West)<1>: 0
VSAT Latitude degrees <39>: 6 (lihat koordinat kota)
VSAT Latitude minutes <8>: 15 (lihat koordinat kota)
VSAT Latitude Hemisphere (2=North, 3=South)<2>: 3
Satellite Chanel Frequency <13300x100Khz>: 13900
Receive Symbol Rate <22000000>: 3000000
Frequency Band/Modulation (? For Option) <1>: 4
Rx Polarization (0=vertical, 1=horizontal)<1>: 0
Tx Polarization (0=horizontal, 1=vertical)<0>: 0
LNB 22KHz Swicth (0=off, 1=on)<0>: 0
DVB Mode (1=DVB-S, 2=DVB-S2-CCM, 3=DVB-S2-ACM)<1>: 3
DVB Program Num for user data <0>: 20500
DVB Program Num for DNCC data<0>: 40000
LAN1 IP Addess <192.168.0.1>: ... (enter)
LAN1 Subnet Mask <255.255.255.252>: .... (enter)
LAN2 IP Address <0.0.0.0>: ... (enter)
LAN2 Subnet Mask <255.255.255.0>: ... (enter)
Number of Static Router in Routing Table <0>: ... (enter)
IP Gateway IP Address <100.100.100.100>: 192.168.12.100
SDL Control Chanel Multicast IP Address <224.0.1.4>: 224.0.1.6
VSAT Management IP Address <10.0.0.0>: ... (tanya helpdesk)
Default Gateway (meaningful for LAN return path only)<10.0.0.10>: ...(enter)
Main menu (<?/CR>for options): pw (artinya di save)
Writing the Configuration file may reboot this VSAT

Write Configuration – are you sure? (y/n): y
Main menu (<?/CR>for options):
(MODEM AKAN REBOOT / RESET).


h.    Melihat Konfigurasi yang telah di isi:
Main menu, ketik (b)
Gambar 4.32 Hasil Konfigurasi

i.      Ponting Antena
Main menu, ketik (c) Display Satellite Interface Statistics, lalu ketik (d) Display Signal Quality Factor atau kita juga bisa di main menu ketik (i) Display Routing Statistics, lalu enter 2 kali dan ketik (a) Antena Pointing – Receive.

Gambar 4.33 Melihat SQF dengan Pilihan Menu (c) dan (d)

Gambar 4.34 Melihat SQF dan info azimuth, elevasi, dan polarisasi dengan pilihan menu (i) dan (a)

Nilai SQF awal sebelum kita ponting adalah 15, itu nilai paling rendah bila kita ingin mengecek apa konfigurasi kita benar atau salah, bila kita menutup feedhorn dengan tangan, apabila nilai SQF naik atau berubah maka konfigurasi kita benar, namun apa bila feedhorn ditutup dengan tangan SQF tidak berubah maka konfigurasi ada yang salah. Nilai SQF minimal untuk satelite JC-SAT adalah 85.
Berikut langkah-langkah melakukan ponting:

Langkah 1: Lakukan ponting antena / arahkan antena ke satellite JC-SAT sampai nilai SQF maksimal, dengan merubah Azimut untuk merubah posisi antena ke kiri atau ke kanan.
Gambar 4.35 Pengaturan Azimut

Langkah 2: Atur Elevasi dengan merubah tuas pengaturnya sehingga posisi reflektor dapat bergerak ke atas atau ke bawah, sampai SQF dapat semaksimal mungkin.
Gambar 5.36 Pengaturan Elevasi

Langkah 3: Lakukan pengaturan Polarisasi dengan cara melonggarkan kembali baud-baud pada feed clamp lalu putar posisis feedhorn ke kiri atau ke kanan sesuaia polarisasi yang telah di tentukan, JC-SAT biasanya penempatannya ada di quadran 3 pada polarisasi vertikal dengan penempatan LNB di sebelah kanan, namun biasanya JC-SAT penempatan LNBnya tepat di 250° sampai 270°.
Gambar  5.37 Pengaturan Polarisasi

Gambar 4.38 Polarisasi

4.4    Cross Pole (X-Poll)
Cross pole berfungsi menekan level sinyal transmit agar sinyal yang dipancarkan tepat ke transponder yang dituju dan tidak mengganggu ke transponder lain bahkan satelit lain.
Langkah-langkah Cross pole:
a.    Setelah kita dapat ponting dan hasilnya maksimal, untuk melakukan Cross pole hubungi NOC / Helpdesk, untuk disambungkan langsung dengan operator yang berada di jepang karena kita menggunakan antena JC-SAT jadi kita berkomunikasi langsung dengan operator dijepang.
b.    Lakukan pergerakan polarisasi sesuai dengan intruksi yang diperintahkan. Untuk antena yang memancarkan sinyal ke JC-SAT kita hanya memutar polarisasi tidak harus merubah elevasi dan azimut, berbeda kalau kita melakukan x-poll dengan satelit telkom2 selain kita memutar polarisasi (feedhorn) kita pun diperintahkan untuk mengatur elevasi dan azimut secara bergantian sesuai perintah dari operator yang berada di cibinong bila kita menggunakan satelit telkom2.
c.    Apabila kita telah menyelesaikan x-poll dengan operator yang di jepang, kita akan diperintahkan untuk mengunci semua baud dan mur yang berada diantena agar antena tidak berubah, agar carrier yang diterima di jepang tidak berubah-rubah, setelah itu kita akan diberi tahu berapa nilai dari x-poll kita, nilai x-poll tidak boleh kecil dari 30 dB, apabila kurang dari itu kita harus repointing ulang (pointing ulang kembali).
d.   Setelah kita selesai x-poll, kita normalkan kembali modemnya.

4.5    Commissioning
Setelah modem dinormalkan kembali indikator lampu pada modem belum up semua atau nyala semua pasti lampu system masih mati itu berarti modem belum didownload, untuk melakukan download (commissioning), sebelum melakukan download jangan lupa masukan Management VSAT IP yang kita terima dari helpdesk atau NOC, lalu masuk ke telnet di main menu kita ketik (f) maka akan keluar tampilan sebagai berikut:
Gambar 4.39 Proses Commissioning

Apabila telah tampil pada display “All files downloaded. No pending changes”, maka modem telah selasai di download dan modem akan me-reboot sendiri dan selelah itu modem akam up dengan sendirinya dan lampu-lampu indikator pada modem akan nyala semua, berarti modem sudah bisa online. keadaan lampu indikator modem apabila sudah selesai download (commissioning) dan modem sudah bisa online.
Gambar 4.40 Modem sudah Up
Lalu konfirmasikan dengan helpdesk atau NOC bila pekerjaan kita telah selesai.